Manchester United meraih kemenangan bersejarah 2-1 atas Liverpool di Anfield, Minggu (19/10/2025) malam WIB. Dibawah ini akan memberikan informasi berita bola menarik lainnya di FOOTBALL PC.
Namun, sorotan utama bukan hanya pada gol kemenangan, melainkan pada sosok Senne Lammens, kiper muda asal Belgia yang tampil luar biasa di bawah mistar. Bermain di stadion yan terkenal angker bagi tim tamu, Lammens menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri yang jarang terlihat dari penjaga gawang muda.
Sejak menit awal, Lammens tampil sigap membaca arah bola dan memimpin lini pertahanan dengan suara tegas. Ia menunjukkan refleks cepat saat menepis peluang berbahaya dari Alexander Isak yang nyaris menjadi gol penyeimbang. Aksi itu menjadi titik awal lahirnya kepercayaan tim terhadap sang kiper muda.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tak berhenti di situ, Lammens juga menjadi alasan utama mengapa United bisa bertahan dari tekanan besar Liverpool. Setiap kali Salah dan Gakpo mencoba mengancam, Lammens selalu berada di posisi tepat untuk memotong umpan atau menutup sudut tembakan.
Mental Baja di Tengah Tekanan Besar
Liverpool meningkatkan tempo permainan di babak kedua dan terus menekan pertahanan United. Namun, Lammens tetap tampil fokus, menepis satu demi satu serangan berbahaya dari lini depan tuan rumah. Keberaniannya untuk keluar dari gawang dan mengamankan bola-bola udara membuat lini belakang Setan Merah bermain lebih tenang. Menjelang akhir laga, Liverpool hampir menyamakan kedudukan lewat situasi bola mati.
Dalam momen paling menegangkan itu, Lammens menunjukkan ketenangan luar biasa. Ia memukul bola dengan tangan kiri saat dikerubungi tiga pemain Liverpool dan langsung berteriak memberi instruksi agar tim tetap fokus. Meski sempat kebobolan melalui gol Cody Gakpo, Lammens tidak goyah. Ia segera bangkit dan menutup laga dengan dua penyelamatan krusial di menit-menit akhir, memastikan United membawa pulang tiga poin berharga dari Anfield.
Baca Juga: Jurgen Klopp Buka Peluang Kembali ke Liverpool: “Jika Kembali, Hanya ke Sini”
Dari Cadangan Menjadi Andalan Utama
Sebelum dipercaya tampil, Lammens hanyalah pelapis di bawah bayang-bayang Altay Bayindir. Namun, performanya yang konsisten dalam dua laga terakhir membuat pelatih Ruben Amorim tak ragu menurunkannya sebagai starter. Keputusan itu terbukti tepat karena Lammens menjawab kepercayaan dengan performa gemilang. Ketenangan, kemampuan membaca permainan, dan distribusi bolanya membuat lini belakang United terasa lebih stabil.
Bahkan, beberapa pengamat menyebut kehadirannya membawa aura baru di ruang ganti Setan Merah. Ia bukan hanya penjaga gawang, tetapi juga pemimpin muda yang mulai disegani rekan-rekannya. Kini, posisi kiper utama tampak menjadi milik Lammens sepenuhnya. Dalam usia 23 tahun, ia menunjukkan kematangan yang jarang dimiliki kiper muda. Manchester United tampaknya telah menemukan sosok penjaga gawang masa depan mereka. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballpc.com.