Presiden Real Madrid, Florentino Perez, memanfaatkan pidato Natal tahunan klub untuk menyerang Barcelona terkait skandal Negreira. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL PC.

Ia menilai pembayaran yang dilakukan Barca kepada mantan wakil ketua Komite Teknis Wasit antara 2001–2018 sebagai “skandal terbesar dalam sejarah sepakbola”. Dalam pidatonya, Perez menyebut lembaga sepakbola Spanyol, termasuk RFEF dan La Liga, gagal menjaga integritas kompetisi.
Ia menekankan bahwa Real Madrid tidak akan membiarkan kasus ini tenggelam, meski proses hukum berjalan lambat dan ada dorongan agar semua pihak melupakan masalah ini. Perez juga menyinggung kekhawatirannya terhadap sistem perwasitan. Menurutnya, korupsi yang terungkap bisa merugikan banyak klub dan memengaruhi kompetisi selama hampir dua dekade. Ia meminta transparansi penuh agar keadilan dapat ditegakkan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tuduhan Balik dari Barcelona
Presiden Barcelona, Joan Laporta, merespons dengan sindiran pedas. Ia menuduh Real Madrid menderita “Barcelonitis kronis” dan menuding rivalnya iri dengan pencapaian Barcelona. Laporta menegaskan bahwa Barcelona tidak terpengaruh kampanye negatif yang dilakukan Real Madrid.
Ia menyinggung adanya kampanye hitam yang menurutnya dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin mencemarkan nama baik klub. Selain itu, Laporta menekankan bahwa media digunakan untuk menyebarkan kebohongan dan menabur kebencian. Barcelona tetap fokus pada prestasi di lapangan dan menolak terprovokasi oleh tekanan eksternal yang muncul dari rival mereka.
Permintaan Dokumen Keuangan Barcelona

Real Madrid mengambil langkah hukum lebih lanjut dengan meminta akses ke catatan keuangan Barcelona periode 2010–2018. Dokumen yang diminta mencakup audit internal, laporan keuangan tahunan, notulen rapat komite tata kelola pajak, hingga komunikasi hukum terkait pembayaran kepada perusahaan yang terlibat.
Selain itu, Madrid meminta pengadilan memasukkan kesaksian Carlos Naval Biosca serta pernyataan Laporta pada 2009 terkait hubungan Barcelona dengan wasit. Semua dokumen ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas terkait dugaan praktik tidak etis di Barca.
Langkah ini menegaskan bahwa Real Madrid ingin mendapatkan transparansi penuh. Klub menekankan bahwa integritas kompetisi adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan, dan pihak manapun yang melanggar harus bertanggung jawab.
Dampak dan Eskalasi Persaingan
Eskalasi ini menunjukkan ketegangan yang terus memanas antara dua raksasa Spanyol. Real Madrid menekankan pendekatan hukum, sementara Barcelona menekankan perlindungan citra dan fokus pada prestasi tim.
Konflik ini juga menarik perhatian publik dan media, karena berdampak pada persepsi integritas sepakbola Spanyol. Skandal Negreira menjadi simbol kontroversi yang belum terselesaikan meski sudah lama terungkap.
Dalam jangka panjang, persaingan ini bisa memengaruhi hubungan kedua klub dan manajemen liga. Transparansi dan keadilan menjadi kunci untuk memastikan kompetisi berjalan fair dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap sepakbola Spanyol. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballpc.com.
