Real Madrid bersama A22, perusahaan di balik Liga Super Eropa, mengajukan gugatan senilai total €4,5 miliar terhadap UEFA. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL PC.

Gugatan ini muncul setelah putusan pengadilan yang menegaskan bahwa UEFA dan FIFA bertindak melawan hukum saat memblokir pembentukan Liga Super Eropa. Madrid menilai tindakan UEFA telah menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar bagi proyek mereka.
A22 juga mengirim surat resmi kepada presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menuntut persetujuan penuh untuk Liga Super Eropa. Surat tersebut menegaskan bahwa jika UEFA tidak mematuhi putusan pengadilan dalam waktu dua bulan, konsekuensi hukum akan diambil. Klub dan perusahaan penyelenggara menegaskan mereka sudah memberikan konsesi substansial, namun belum ada kesepakatan yang tercapai.
Presiden Real Madrid, Florentino Perez, menegaskan klub akan mengajukan gugatan sendiri, menambah total klaim terhadap UEFA mencapai €4,5 miliar. Gugatan ini menjadi salah satu konflik hukum terbesar dalam sejarah sepakbola Eropa, yang melibatkan salah satu klub paling berpengaruh di benua tersebut.
Reformasi Liga Super Eropa
Liga Super awalnya dirancang sebagai kompetisi tertutup dengan 12 klub pendiri, termasuk Real Madrid, Barcelona, dan klub-klub Inggris besar. Proyek ini memicu protes besar dari penggemar dan tekanan dari otoritas sepakbola. Setelah negosiasi panjang, A22 memperkenalkan reformasi untuk membuat kompetisi lebih terbuka dan kompetitif.
Format baru mengusulkan 36 klub yang terbagi dalam dua grup, dengan tim terbaik melaju ke babak gugur. Tata kelola juga diperbarui, termasuk dewan yang melibatkan klub, UEFA, serta delegasi pemain yang memiliki hak suara. A22 bahkan merencanakan platform digital ‘Unify’ untuk menyiarkan konten sepakbola gratis bagi penggemar di seluruh dunia.
Meskipun ada perubahan ini, UEFA tetap menolak proposal tersebut. Penolakan inilah yang memicu langkah hukum Madrid dan A22, menegaskan ketegangan antara klub-klub pendiri Liga Super dan badan sepakbola terbesar di Eropa.
Baca Juga: Michael Olise Brace dan 3 Assist Bawa Bayern Hancurkan Freiburg 6-0
Madrid Ditinggal Klub Lain

Saat peluncuran Liga Super pada 2021, banyak klub raksasa ikut serta, namun protes publik dan tekanan otoritas membuat klub Inggris mundur dalam beberapa hari. Hanya Real Madrid, Barcelona, dan Juventus yang awalnya bertahan mendukung proyek ini.
Seiring waktu, Juventus dan Barcelona memilih mundur karena reformasi Liga Champions yang menjanjikan pendapatan lebih besar dan daya saing yang lebih baik. Keputusan Barcelona mundur pada Oktober 2025 membuat Real Madrid menjadi satu-satunya klub besar yang masih mendukung Liga Super secara terbuka.
Situasi ini menempatkan Madrid sebagai pihak yang harus berjuang sendiri untuk mendapatkan pengakuan resmi dari UEFA. Klub Spanyol ini tetap bersikeras menjaga hak dan kepentingannya di proyek Liga Super Eropa.
Fokus Real Madrid di Lapangan
Meski terlibat konflik hukum besar, Real Madrid tetap fokus pada performa di lapangan. Klub akan menjamu Olympiakos di Liga Champions dengan tekad kembali meraih kemenangan. Kekalahan dan hasil imbang sebelumnya menjadi motivasi tambahan bagi skuad untuk memperbaiki performa.
Para penggemar berharap solusi dari konflik ini akan melayani kepentingan sepakbola lebih luas, tetapi Madrid tetap tegas menuntut hak mereka terkait Liga Super. Gugatan ini menjadi simbol ambisi klub mempertahankan pengaruhnya di sepakbola Eropa.
Dengan tekanan di pengadilan dan di lapangan, Real Madrid berada di persimpangan penting antara kepentingan finansial dan prestasi olahraga. Keputusan UEFA dan jalannya gugatan akan menentukan masa depan Liga Super Eropa secara keseluruhan. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballpc.com.