Pertengkaran terbuka antara Vinicius Junior dan Xabi Alonso di El Clasico menjadi titik penting yang memicu spekulasi soal masa depan sang winger. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL PC.

Ketika namanya ditarik keluar, Vinicius menunjukkan kemarahan yang tak bisa ia sembunyikan, memperlihatkan rasa frustrasi yang telah lama terakumulasi. Reaksinya yang emosional menunjukkan adanya retakan besar dalam hubungan pemain dan pelatih.
Perilaku tersebut sebenarnya bukan hal baru. Vinicius memang dikenal memiliki karakter emosional yang mudah tersulut, terlebih ketika ia merasa tidak diperlakukan sesuai statusnya sebagai bintang. Namun kali ini, ledakannya tidak lagi dianggap wajar karena dilakukan di momen penting dan di hadapan publik.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Situasi ini membuat banyak pihak menilai bahwa hubungan keduanya sudah memasuki fase berbahaya. Jika kondisi terus berlanjut, masa depan Vinicius di Santiago Bernabeu bisa berubah drastis lebih cepat dari yang dibayangkan.
Bayang-Bayang Ballon d’Or dan Ego yang Membesar
Ambisi Vinicius meraih Ballon d’Or sempat memengaruhi sikapnya sepanjang musim lalu. Ia bahkan menyinggung soal penghargaan tersebut dalam pertengkaran dengan Gavi, sesuatu yang memperlihatkan bagaimana fokusnya bergeser ke pencapaian individu. Saat tidak memenangkannya, reaksi Vinicius sangat negatif hingga ia memilih memboikot acara.
Real Madrid, yang merasa tidak dihormati, sempat mendukung sikap tersebut. Namun dari sudut pandang internal, tindakan itu memperlihatkan bahwa mental Vinicius semakin sulit dikendalikan. Kebiasaan mengutamakan ego ini membuatnya sering kali berbenturan dengan orang-orang yang ingin menempatkan kepentingan tim di atas segalanya.
Kini, klub mulai mempertimbangkan apakah pemain dengan karakter seperti ini masih sesuai dengan arah baru yang ingin dibangun Alonso lebih disiplin, lebih struktural, dan minim drama di luar lapangan.
Baca Juga: Neymar Terancam Gagal ke Piala Dunia? Ancelotti Sarankan Posisi Baru!
Kebangkitan Mbappe Menggeser Pusat Perhatian

Kehadiran Kylian Mbappe mengubah dinamika tim secara signifikan. Di bawah Alonso, bintang Prancis itu tampil luar biasa dengan peningkatan produktivitas dan pengaruh besar dalam permainan. Mbappe kini menjadi wajah baru proyek Madrid, sesuai rencana besar Florentino Pérez sejak awal.
Posisi Vinicius sebagai ikon utama pun mulai tergeser. Ia tidak lagi menjadi pusat serangan dan tidak lagi mendapatkan kebebasan penuh seperti era Carlo Ancelotti. Perubahan ini membuatnya merasa kehilangan tempat, memicu kecemburuan serta ketidaknyamanan di ruang ganti.
Dengan Mbappe terus bersinar, peluang Vinicius untuk kembali menjadi pemain nomor satu klub semakin menipis. Tekanan ini menambah ketegangan yang sudah terjadi antara dirinya dan pelatih.
Masa Depan Suram: Pergantian, Rotasi, dan Potensi Kepergian
Kontrak Vinicius yang masih tersisa dua tahun tidak menjamin masa depannya aman. Ia menunjukkan ketidakpuasan terhadap rotasi Alonso, bahkan beberapa kali meluapkan emosi ketika digantikan. Alonso mencoba meredakan ketegangan dengan pendekatan tenang, namun sikap keras kepala Vinicius membuat situasi semakin sulit.
Di sisi lain, Real Madrid melihat bahwa bakat muda seperti Franco Mastantuono dan performa stabil Rodrygo mulai memberi alternatif baru di sayap. Dengan struktur permainan yang lebih disiplin, pemain emosional seperti Vinicius justru menjadi hambatan.
Jika ketegangan terus meningkat, Madrid mungkin mempertimbangkan keputusan besar: melepas Vinicius ke klub yang mampu memenuhi harga selangitnya. Spekulasi pun muncul bahwa Arab Saudi siap menjadi tujuan berikutnya bagi sang bintang. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballpc.com.
