Timnas Inggris U-21 gagal meraih kemenangan setelah ditahan imbang 0-0 oleh Slovenia dalam laga kedua Grup C Euro U-2025 di Stadion pod Zoborom. Hasil ini membuat Inggris mengumpulkan empat poin dari dua pertandingan, sementara Slovenia membuka peluang lolos dengan koleksi dua poin. FOOTBALL PC, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Inggris yang diperkuat bintang-bintang muda Liga Premier seperti Harvey Elliott (Liverpool) dan James McAtee (Manchester City) kesulitan menembus pertahanan solid Slovenia. Peluang terbaik Inggris datang dari McAtee yang gagal memanfaatkan situasi one-on-one dengan kiper Martin Turk di babak pertama.
Slovenia justru lebih berbahaya di awal pertandingan melalui Svit Seslar yang nyaris mencetak gol spektakuler dengan tendangan salto di menit ketujuh. Kiper Inggris James Beadle juga harus bekerja keras untuk mengamankan gawangnya dari ancaman serangan balik Slovenia.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Dominasi Inggris yang Tak Berbuah Gol
Meski menguasai 62% penguasaan bola, Inggris kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Pelatih Lee Carsley melakukan beberapa perubahan taktik di babak kedua, termasuk memasukkan Ethan Nwaneri (Arsenal) untuk menambah daya gedor serangan.
Harvey Elliott nyaris membuka keunggulan di menit ke-60 setelah tembakannya membentur tiang gawang. Beberapa menit kemudian, sundulan Jack Hinshelwood juga hampir membuahkan gol, tetapi kiper Turk kembali tampil gemilang dengan penyelamatan penting.
Slovenia bertahan dengan disiplin dan memanfaatkan serangan balik. Seslar kembali mengancam di menit ke-75, namun tembakannya lagi-lagi digagalkan oleh Beadle. Kedua tim akhirnya harus puas dengan pembagian angka di akhir pertandingan.
Baca Juga: Resmi Pilih AS Roma, Gasperini Bikin Juventus Gigit Jari
Analisis Taktik dan Performa Pemain
Strategi Slovenia yang fokus pada pertahanan rapat dan serangan balik cepat berhasil menetralisir permainan Inggris. Duo bek tengah Slovenia, Zan Zaletel dan David Brekalo, tampil impresif dengan memblokir hampir semua serangan dari lini sayap Inggris.
Di sisi Inggris, performa Harvey Elliott dan Jarell Quansah (Liverpool) cukup menonjol. Elliott menjadi penggerak utama serangan, sementara Quansah membangun permainan dari belakang dengan akurasi umpan mencapai 91%. Namun, ketajaman di lini depan masih menjadi masalah serius.
“Kami menguasai permainan tetapi kurang efektif di area final third. Ini pelajaran berharga untuk laga melawan Jerman nanti,” ujar pelatih Carsley dalam konferensi pers.
Prospek Laga Terhadap Jerman
Hasil imbang ini membuat Grup C semakin ketat. Inggris saat ini memimpin klasemen sementara dengan empat poin, unggul satu angka atas Jerman yang mengalahkan Ceko 2-0. Laga terakhir Inggris vs Jerman pada Rabu (11/6) akan menentukan siapa yang lolos sebagai juara grup.
Slovenia masih memiliki peluang lolos jika bisa mengalahkan Ceko di laga terakhir. Namun, mereka harus meningkatkan daya serang setelah hanya membuat tiga tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan.
Untuk Inggris, kemenangan atas Jerman akan memastikan mereka lolos ke babak knockout sebagai juara grup. Carsley diharapkan melakukan penyesuaian taktik, terutama dalam meningkatkan efektivitas serangan untuk menghadapi tim yang lebih kuat.
“Kami tahu Jerman adalah tim berkualitas, tapi fokus kami adalah memperbaiki kesalahan hari ini,” tambah Elliott. Pertandingan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi tim muda Inggris di ajang Euro U-21 ini. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballpc.com.