Eko Agus Sugiharto sedang disorot habis-habisan oleh penonton sepak bola Indonesia. Dia mendapatkan perhatian khusus karena dia adalah wasit yang memimpin laga Perempat-Final Sepak Bola Putra PON XXI 2024 antara Aceh dan Sulawesi Tengah yang berakhir kontroversial. Saat itu, dia bahkan sampai diberikan bogem mentah oleh Muhammad Rizki Saputra, salah satu pemain Sulawesi Tengah, saat dia memberikan penalti kontroversial kepada Aceh.
Ternyata, ada fakta mengejutkan dari kepemimpinan wasit Eko Agus Sugiharto. Apa itu? Mari kita simak artikel ini.
Seharusnya Bukan Wasit Laga Tersebut
Eko Agus Sugiharto adalah wasit yang bertugas saat laga Aceh vs. Sulawesi Tengah. Namun, di laga itu, sang wasit terlihat begitu berpihak kepada tim tuan rumah. Bahkan, beberapa pemain Sulawesi Tengah sampai diberikan kartu merah di laga itu. Pertama, Wahyu Alman diberikan kartu merah setelah mendapat dua kartu kuning pada menit ke-74. Lalu Mohammad Akbar mendapat kartu merah di menit ke-84, sebelum kejadian penalti di menit 90 + 6 membuat Muhammad Rizki Saputra melayangkan tinju ke arahnya, seperti yang disinggung di atas. Muhammad Rizki Saputra sendiri pun mendapat kartu merah atas perbuatannya.
Namun ternyata, terungkap kejanggalan mengenai kehadiran sang wasit di lapangan. Menurut manajer tim sepak bola PON Sulawesi Tengah, Susik SKM, wasit yang seharusnya memimpin laga adalah Achmad Hafid Hilmi yang berasal dari Jawa Timur. Hal tersebut tertuang dalam Daftar Susunan Pertandingan (DSP) Aceh vs. Sulawesi Tengah. Tetapi, yang memimpin laga adalah Eko Agus Sugiharto.
Yang lebih menyesakkan, pihak Sulawesi Tengah baru mengetahui mengenai hal tersebut pada hari Minggu, 14 September pukul 10:00 WIB setelah diberikan DSP baru. Ini berarti, pihak Sulawesi Tengah baru mengetahui wasit diganti seusai laga kontroversial tersebut dimainkan. Ini karena laga tersebut dimainkan pada hari Sabtu, 13 September pukul 20:15 WIB. Pihak Sulawesi Tengah pun membocorkan mengenai hal ini.
“Seharusnya, kalau ada perubahan wasit, diberitahukan langsung kepada kedua tim. Kami gak tahu Achmad [Hafid Hilmi, wasit yang seharusnya bertugas] mana, Eko yang mana. ‘Kan kalau menurut DSP awal, susunan wasit adalah Achmad Hafid Hilmi (Wasit), Hilmi Isthofan (Asisten Wasit 1), Muhammad Umar Syaifuddin (Asisten Wasit 2), Fadli Nurdiana (Wasit Cadangan), M. Syarif (Pengawas Pertandingan), dan Kusni (Penilai Wasit). Tapi kenapa yang memimpin laga justru Eko? ‘Kan ini aneh menurut kami,” ujar Susik.
Sudah Dilaporkan kepada PSSI
Susik juga kemudian mengungkapkan jika dia sudah melaporkan kejanggalan ini kepada PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). “Jadi hal ini sudah kami laporkan kepada PSSI. Semoga ada jawaban memuaskan. Kami juga meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas perbuatan pemain-pemain kami. Hal itu tidak direncanakan dan murni perbuatan emosional kepada wasit,” pungkas Susik.