Dukungan terhadap rakyat Palestina semakin terasa kuat di Spanyol, terutama lewat rangkaian laga amal yang melibatkan tim nasional Palestina. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL PC.
Setelah lebih dari 50.000 penonton memadati San Mames pada laga melawan Negara Basque, antusiasme serupa kembali terlihat menjelang pertandingan melawan Catalonia. Lebih dari 27.000 tiket sudah terjual sebelum laga dimulai.
Pertandingan ini digelar di Estadi Olímpic Lluis Companys, stadion sementara Barcelona selama renovasi Camp Nou. Laga tersebut bukan sekadar sepak bola, melainkan bentuk solidaritas global untuk membantu Gaza yang porak poranda akibat serangan militer Israel. Seluruh hasil dari ACT x Palestine akan disalurkan untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi wilayah yang hancur.
Melalui pertandingan ini, publik Spanyol menunjukkan bahwa mereka tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Sepak bola menjadi jembatan kemanusiaan yang menyatukan ribuan orang untuk menyuarakan solidaritas.
Pep Guardiola Lontarkan Kritik Pedas
Pep Guardiola, sosok Catalan yang dikenal vokal soal isu kemanusiaan, kembali bersuara lantang. Dalam wawancara di RAC1, ia menegaskan bahwa laga amal tersebut memberi harapan bagi rakyat Palestina bahwa mereka tidak dilupakan dunia. Baginya, pertandingan itu lebih dari sekadar simbol itu adalah pesan moral.
Guardiola secara terbuka mengecam respons lemah komunitas internasional terhadap genosida di Gaza. Ia menilai banyak negara hanya memberikan pernyataan tanpa tindakan nyata yang mampu menghentikan kehancuran besar di Palestina. Situasi ini membuatnya percaya bahwa dunia telah meninggalkan Palestina begitu saja.
Ucapan Guardiola semakin tegas ketika ia mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk membenarkan pembantaian yang terjadi. Ia menilai tragedi yang menimpa anak-anak Palestina adalah sesuatu yang tak dapat diterima secara moral oleh siapa pun. Kepercayaannya terhadap pemimpin dunia pun semakin menipis.
Baca Juga: Aksi Gemilang Sang Maestro Antar Argentina Bungkam Angola
Kontroversi Israel di Sepak Bola Internasional
Meski banyak negara mengecam keras serangan Israel, status mereka di dunia sepak bola hampir tidak terganggu. Israel tetap diizinkan tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026, meski mendapat kritik dari Norwegia dan Italia. Mereka memang gagal lolos, namun keputusan UEFA yang tetap mengizinkan mereka bertanding menuai perdebatan besar.
Lebih dari 70 atlet dunia, termasuk Paul Pogba dan Hakim Ziyech, menandatangani surat terbuka menuntut UEFA menerapkan standar yang sama seperti ketika mereka menskors Rusia usai invasi ke Ukraina. Surat tersebut menegaskan bahwa rezim yang dituduh melakukan genosida tidak pantas diberi panggung olahraga.
Meski demikian, Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyatakan tidak mendukung larangan terhadap atlet. Sikap ini dinilai banyak pihak sebagai bukti standar ganda dalam pengambilan keputusan.
Tekanan Internasional Semakin Menguat
Federasi Sepak Bola Irlandia menjadi salah satu pihak yang paling vokal menuntut tindakan tegas. Mereka bahkan memberikan suara mayoritas untuk mengajukan mosi agar Israel ditangguhkan dari seluruh kompetisi UEFA. Langkah ini memperlihatkan meningkatnya tekanan moral dari berbagai federasi.
Pelatih Irlandia, Heimir Hallgrimsson, juga menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara kasus Rusia dan Israel. Baginya, jika UEFA bisa melarang Rusia, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukan hal yang sama terhadap Israel. Pernyataan itu memperkuat tuntutan agar federasi sepak bola dunia lebih konsisten dalam penegakan moral.
Dengan semakin banyak suara yang menuntut keadilan, laga Catalonia vs Palestina bukan hanya pertandingan amal, tetapi simbol perlawanan global terhadap ketidakadilan yang masih dibiarkan terjadi. Sepak bola kembali membuktikan bahwa ia memiliki kekuatan untuk menyuarakan kemanusiaan. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballpc.com.