Kepindahan Thierry Henry dari Arsenal ke Barcelona pada tahun 2007 tetap menjadi topik perdebatan di kalangan penggemar sepak bola hingga saat ini.
Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai akhir dari sebuah era kejayaan, ada beberapa alasan mendasar mengapa Arsenal memutuskan untuk menjual legenda mereka ke klub Catalan tersebut. Ikuti terus berita sepak bola internasional yang telah kami rangkum di FOOTBALL PC.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Penurunan Kecepatan Sebagai Faktor Utama
Salah satu alasan utama yang diungkapkan oleh mantan direktur Arsenal, Keith Edelman, adalah penurunan kecepatan Thierry Henry. Gaya bermain Henry sangat bergantung pada kecepatan dan kelincahan, dan ketika ia mulai kehilangan atribut tersebut, dampaknya pada performanya menjadi signifikan. Edelman menjelaskan bahwa keputusan untuk menjual Henry didasarkan pada pertimbangan bahwa pemain tersebut berada dalam tren penurunan.
Klub lebih baik mendapatkan uang dari transfernya daripada menanggung risiko penampilannya yang terus menurun. Edelman membandingkan situasi Henry dengan Kevin De Bruyne di Manchester City, mempertanyakan apakah lebih baik menjual pemain dengan harga tinggi saat nilainya masih bagus atau menahannya dan menghadapi risiko penurunan nilai. Hal ini menunjukkan bahwa Arsenal melihat transfer Henry sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan nilai aset mereka.
Kesempatan Meraih Gelar Liga Champions
Salah satu faktor signifikan yang memengaruhi keputusan Thierry Henry untuk pindah ke Barcelona adalah ambisinya untuk meraih gelar Liga Champions. Meskipun telah mencapai banyak kesuksesan individu dan kolektif bersama Arsenal. Termasuk dua gelar Liga Primer Inggris dan tiga Piala FA, trofi Liga Champions selalu luput dari genggamannya.
Bergabung dengan Barcelona memberikan Henry kesempatan yang lebih besar untuk mewujudkan impian tersebut. Mengingat status Barcelona sebagai salah satu klub terbaik di dunia dengan tradisi juara yang kuat. Barcelona pada saat itu memiliki skuad bertabur bintang yang haus akan gelar Eropa.
Dengan pemain-pemain seperti Ronaldinho, Xavi, dan Lionel Messi, Barcelona dikenal dengan gaya bermain menyerang yang memukau dan dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat untuk memenangkan Liga Champions setiap musimnya. Henry melihat kesempatan untuk bergabung dengan tim yang memiliki potensi besar untuk meraih trofi tersebut sebagai peluang emas yang tidak bisa dilewatkan.
Baca Juga: Hansi Flick, Seorang Pelatih yang Menuntut dan Peduli
Kondisi Thierry Henry Saat Ini
Saat ini, Thierry Henry menjabat sebagai manajer tim sepak bola nasional Prancis U-21 dan U-23. Selain itu, pada tahun 2025, terdapat kekhawatiran yang disuarakan oleh Thierry Henry mengenai kondisi mental pemain, yang mana ia juga pernah mengalami hal serupa saat pergi ke Barcelona.
Mohamed Salah berpotensi melampaui Thierry Henry sebagai pemain terbaik dalam sejarah Premier League pada tahun 2025. Henry dianggap sebagai striker terbaik dalam sejarah Premier League selama hampir dua dekade. Dengan keterampilan, kecepatan, dan kemampuan mencetak gol yang luar biasa.
Pada usia 32 tahun, Mohamed Salah masih menjadi pemain paling penting bagi Liverpool, selalu menjaga kondisi fisik dan performa di level tertinggi. Pelatih Liverpool, Arne Slot, membantu menjaga mentalitas positif Salah, yang mengingatkan pada daya juang Henry yang didukung rekan setim hebat.
Harapan dan Masa Depan Arsenal
Setelah kepergian Henry, Arsenal mengalami masa transisi yang penuh tantangan. Meskipun tetap mampu bersaing di papan atas Liga Primer, mereka kesulitan untuk meraih trofi besar. Wenger mencoba berbagai strategi dan mendatangkan pemain-pemain baru, tetapi sulit untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Henry. Masa depan Arsenal tampak tidak pasti, dengan harapan para penggemar tertuju pada kemampuan klub untuk kembali ke puncak kejayaan.