Start Mengejutkan: Sunderland Jadi Ancaman Baru
Ketika musim dimulai, tidak ada yang memprediksi Sunderland akan masuk empat besar klasemen setelah 11 pertandingan. Namun, catatan 19 poin yang mereka kumpulkan membuktikan sebaliknya. Mereka bahkan mengalahkan Chelsea, juara Piala Dunia Antarklub, dan memberi sinyal bahwa mereka bukan sekadar “anak baru” yang mudah ditaklukkan.
Pengamat sepak bola seperti Michael Carrick sampai mengaku terkejut dengan permainan Sunderland. Menurutnya, mereka tampil tenang, percaya diri, dan berbahaya di setiap kesempatan. Ini kontras dengan ekspektasi awal yang menempatkan Sunderland di papan bawah.
Momentum positif tersebut membuat Sunderland kini dipandang sebagai salah satu tim paling menyulitkan di Premier League. Para pemain terlihat semakin matang dan tidak gentar menghadapi klub-klub besar, menunjukkan bahwa mereka punya karakter juara.
Baca Juga: McTominay Desak Conte Rekrut Mainoo dari Man Utd!
Revolusi Transfer: Berani Belanja, Berani Berubah

Salah satu kunci sukses Sunderland adalah keberanian mereka di bursa transfer. Dengan pengeluaran mencapai £161 juta, mereka memecahkan rekor transfer tim promosi di Premier League. Ketika banyak klub gagal setelah belanja besar, Sunderland justru menjadikannya fondasi keberhasilan.
Mereka merombak hampir seluruh skuad inti, keputusan yang dianggap nekat tetapi akhirnya terbukti efektif. Para pemain baru langsung nyetel dengan sistem permainan, menciptakan harmoni yang jarang terlihat pada tim promosi yang melakukan perombakan besar.
Pengakuan dari sosok seperti Troy Deeney menunjukkan betapa beraninya keputusan Sunderland. Mereka tidak hanya ingin bertahan, tetapi ingin bersaing. Dan melalui strategi transfer yang tepat, mereka benar-benar melampaui ekspektasi.
Keajaiban Taktis Regis Le Bris
Di balik penampilan impresif Sunderland, terdapat sentuhan pelatih Regis Le Bris yang menjadi arsitek utama. Ia menanamkan filosofi “menderita bersama”, yang membuat para pemain bekerja keras dalam bertahan, meski minim penguasaan bola. Dalam sembilan laga awal, mereka hanya menguasai bola 42,5%, tetapi pertahanan mereka menjadi salah satu yang paling solid di liga.
Le Bris memadukan disiplin defensif khas sepak bola Prancis dengan intensitas tinggi Premier League. Hasilnya adalah tim yang kompak, efisien, dan tahu kapan harus menyerang maupun bertahan. Bahkan trik kecil seperti memindahkan papan iklan untuk meredam lemparan jauh Arsenal menunjukkan kecerdasan taktis sang pelatih.
Dengan rekor tak terkalahkan yang terus berlanjut dan gol-gol dramatis di menit akhir, Sunderland kini menjadi simbol kerja keras dan solidaritas. Mereka bukan hanya mengejutkan dunia, tetapi menunjukkan bahwa keajaiban taktis masih hidup di sepak bola modern. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballpc.com.