Berita mengenai kemungkinan perubahan kepemilikan Manchester United kembali mencuat di tengah ketatnya persaingan di sepakbola Inggris dan tekanan performa klub yang belum stabil.
Salah satu nama yang selalu mengemuka dalam spekulasi takeover adalah Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, pengusaha asal Qatar yang sebelumnya pernah mengajukan tawaran untuk mengakuisisi klub raksasa tersebut. Namun, benarkah Sheikh Jassim akan kembali menawar? Mari kita telaah secara mendalam fakta dan dinamika terbaru di balik isu takeover ini, tentu saja anda bisa langsung klik link FOOTBALL PC.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Sejarah dan Latar Belakang Sheikh Jassim dengan Manchester United
Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani sudah dikenal sebagai salah satu pengusaha kaya asal Qatar yang pernah menjajal peluang untuk mengambil alih kepemilikan Manchester United dalam beberapa tahun terakhir. Pada upaya sebelumnya, Sheikh Jassim menawarkan proposal besar senilai sekitar £4,79 miliar atau sekitar Rp 105.436,82 Miliar untuk membeli sebagian besar saham klub melalui Nine Two Foundation.
Sebuah yayasan yang didirikan khusus untuk mengambil alih dan mengelola klub secara bebas utang. Tujuan utama proposal ini adalah menghapus utang klub, mendelisting Manchester United dari bursa saham New York. Serta membangun infrastruktur yang lebih modern dan mengutamakan penggemar sebagai pusat perhatian dalam pengelolaan klub.
Sayangnya, pada proses takeover tersebut, Sheikh Jassim gagal menunjukkan bukti dana yang memadai sehingga harus mengundurkan diri dari proses pembelian pada Oktober 2023. Hal ini sempat menimbulkan tanda tanya besar apakah Sheikh Jassim akan kembali berupaya atau menyerah atas ambisinya di Old Trafford.
Isu Kembali Menawar di Klub Manchester United
Belakangan ini, kabar beredar bahwa Sheikh Jassim mungkin akan kembali mengajukan tawaran takeover. Terutama setelah adanya dinamika perubahan struktur saham klub dan pergerakan besar dari pemegang saham lain seperti Sir Jim Ratcliffe yang telah meningkatkan kepemilikannya hingga hampir 29%.
Menurut beberapa laporan di media, nama Sheikh Jassim disebut-sebut bisa mendapat kesempatan baru untuk mengambil alih klub yang tengah berada dalam titik krisis performa dan finansial. Tapi dalam penilaian para pakar dan analis pasar, peluang Sheikh Jassim benar-benar mampu mengakuisisi Manchester United masih sangat kecil.
Stefan Borson, mantan penasihat keuangan Manchester City yang saat ini memantau proses takeover ini. Ia menilai bahwa kemungkinan Sheikh Jassim kembali dengan tawaran yang serius sangat tipis. Serutama karena ketidaksiapan dana yang telah diperlihatkan sebelumnya. Borson juga menyatakan bahwa bankir yang dulu menangani proses takeover pertama tidak yakin tawaran Sheikh Jassim akan berlanjut. Sehingga mereka memilih tidak melanjutkan proses tersebut.
Baca Juga: MU Turunkan Tim Kuat Lawan Chelsea Jelang Final UEL, Bos Setan Merah Buka Suara!
Tantangan Finansial dan Kebutuhan Dana yang Fantastis
Salah satu hal terbesar yang menghambat tawaran Sheikh Jassim adalah besarnya kebutuhan modal. Untuk mampu mengambil alih kendali mayoritas klub yang bernilai begitu besar dan memiliki utang yang signifikan seperti Manchester United. Sheikh Jassim setidaknya harus memiliki kekayaan pribadi senilai sekitar £75 miliar atau setara Rp1.500 Triliun. Angka yang menurut para analis terlalu besar dan tidak realistis untuk dialokasikan hanya demi klub sepakbola.
Selain itu, profil Sheikh Jassim sendiri masih dinilai kurang jelas di mata publik dan stakeholder sepakbola. Orang lebih mengenal sosok ayahnya yang cukup sering muncul di media ketimbang Sheikh Jassim sendiri. Ketidakjelasan ini menambah ketidakpastian serius seputar keseriusan dan kapabilitasnya dalam menyelesaikan kesepakatan sebesar itu.