Derby Old Firm antara Rangers dan Celtic berakhir imbang 1-1 di Ibrox Stadium pada hari Minggu. Gol Cyriel Dessers di babak pertama sempat memberi harapan bagi Rangers untuk meraih kemenangan ketiga berturut-turut dalam pertemuan klasik ini. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL PC.
Namun, Adam Idah berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-57, memastikan Celtic tetap unggul dalam persaingan kedua tim musim ini. Hasil ini semakin memperpanjang catatan buruk Rangers yang belum mampu menang di kandang sendiri dalam tujuh pertandingan terakhir – sebuah rekor negatif baru bagi klub.
Sementara itu, Celtic yang sudah memastikan gelar juara Liga Utama Skotlandia tetap menunjukkan mentalitas kuat sebagai tim terbaik di negeri itu. Brendan Rodgers, pelatih Celtic, menilai timnya tampil solid meski harus bermain di markas rival. “Kami menguasai babak kedua dan pantas mencetak gol penyama kedudukan,” ujarnya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tekanan Meningkat untuk Pelatih Sementara Rangers
Barry Ferguson, pelatih sementara Rangers, menghadapi tekanan besar setelah gagal memanfaatkan keunggulan awal timnya. Dalam konferensi pers, Ferguson mengakui perlunya kepastian mengenai posisi pelatih kepala untuk musim depan. “Semakin cepat kita tahu siapa yang akan memimpin, semakin baik,” katanya.
Ferguson, yang mengambil alih tugas kepelatihan secara interim, menyatakan kesiapannya untuk mengambil peran permanen meski sadar akan skeptisisme seputar kredensialnya. “Saya selalu dianggap tidak penting, tapi saya yakin bisa melakukan pekerjaan ini,” tegas legenda Rangers tersebut.
Dengan Rangers tertinggal 17 poin dari Celtic, manajemen klub diharapkan segera mengambil keputusan strategis untuk membangun tim yang lebih kompetitif musim depan.
Baca Juga: Rapor Kekalahan MU: Shaw Bikin Pusing, Garnacho Masih Menyala!
Momen Krusial dan Peluang yang Terbuang
Pertandingan ini diwarnai oleh beberapa momen krusial. Dessers membuka skor menjelang akhir babak pertama setelah memanfaatkan umpan silang dari sayap. Namun, Celtic bangkit di babak kedua melalui gol Idah yang memanfaatkan kesalahan pertahanan Rangers.
Di menit-menit akhir, Celtic nyaris meraih kemenangan ketika Reo Hatate merebut bola dari James Tavernier dan mengirim umpan terobosan untuk Daizen Maeda. Sayangnya, tendangan keras Maeda masih bisa diamankan kiper Liam Kelly.
Rodgers mengkritik kurangnya ketajaman serangan timnya di sepertiga lapangan akhir. “Kami perlu lebih baik dalam menciptakan peluang,” ujarnya. Namun, ia tetap puas dengan respons pemain setelah tertinggal.
Implikasi Hasil bagi Masa Depan Kedua Klub
Hasil imbang ini semakin menegaskan dominasi Celtic di kancah sepak bola Skotlandia. Dengan gelar juara sudah di tangan, Rodgers kini bisa fokus pada persiapan musim depan dan kompetisi Eropa.
Sementara itu, Rangers harus mengevaluasi banyak hal – mulai dari kepastian pelatih, rekrutmen pemain, hingga strategi jangka panjang. Kekalahan di kandang sendiri dari rival abadi menjadi tamparan keras bagi klub yang pernah menjadi juara Europa League dua tahun lalu.
Ferguson berharap manajemen segera memberikan kejelasan. “Musim depan sudah di depan mata. Kami butuh persiapan matang,” pungkasnya. Bagi Rangers, pekerjaan rumah menanti untuk menghentikan dominasi Celtic di masa mendatang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballpc.com.